Tuesday, May 27, 2014

Fenomena Bertekad Taubat Ketika Hendak Bermaksiat

Fenomena Bertekad Taubat Ketika Hendak Bermaksiat



Ada fenomena ' aneh ' pada sebahagian orang . Ketika akan berbuat maksiat , sudah ditanamkan untuk taubat selepas perbuatan buruk yang ia lakukan . Dalam hatinya ia berbisik , " Nanti setelah aku melakukan maksiat ini , saya akan bertaubat " .

Memang betul , pintu taubat akan tetap terbuka sebelum matahari terbit dari arah barat . Siapa saja bertaubat kepada Allâh dengan taubat sebenarnya ( taubat nashuha ) dari perbuatan syirik dan perbuatan lain yang lebih rendah darinya , Allâh Azza wa Jalla akan menerima taubatnya .

Taubat nashuha ialah taubat yang merangkumi beberapa aspek iaitu berhenti dari perbuatan dosa , menyesali dosa yang diperbuat dan bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi sebagai realisasi dari rasa takutnya kepada Allâh Azza wa Jalla , pengagungannya kepada Allâh Azza wa Jalla dan demi mengharap maaf dan ampunan - Nya .

Syarat sahnya taubat bertambah menjadi empat bila kesalahan seseorang berkaitan dengan hak sesama ( orang lain ) . Iaitu dengan menyerahkan hak - hak orang tersebut yang diambil secara zalim , baik berupa harta ( yang dicuri ) atau meminta dibebaskan ( dihalalkan ) darinya . Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ' alaihi wa sallam :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه

Barang siapa pernah berbuat zalim kepada saudaranya terhadap kehormatannya atau yang lain , henadaknya meminta orang itu untuk menghalalkan kesalahannya dari perbuatan aniaya tersebut hari ini sebelum datang hari tidak ada wang dinar dan dirham . Apabila ia mempunyai kebaikan , maka pelbagai kebaikan akan diambil darinya setanding dengan perbuatan kezalimannya ( untuk diserahkan kepada orang yang teraniaya ) . Apabila tidak mempunyai kebaikan , maka akan diambilkan dosa saudaranya dan dilimpahkan kepada dirinya [ HR . a - Bukhari no . 2269 ]

Tekad untuk bertaubat dari perbuatan dosa merupakan tekad baik yang berhak untuk dihargai . Namun ketika bisikan " bertaubat " ini justru mendorongnya untuk memulakan rencana taubatnya dengan perbuatan maksiat , ini yang perlu diberi perhatian . Jika ini yang terjadi , tidak syak lagi , ini termasuk tipu daya setan pada diri manusia untuk memudahkan berbuat maksiat dengan dalih di kemudian hari ia akan bertaubat usai berbuat maksiat . Tidakkah si pelaku membimbangkan dirinya ? Boleh saja Allâh Azza wa Jalla menyulitkan jalan bertaubat baginya , sehingga akan mengalami penyesalan yang tiada kira dan kesedihan yang tak terukur di saat penyesalan tiada berguna lagi .

Kewajiban seorang Muslim adalah mengelakkan perbuatan syirik dan hal - hal yang mengheret kepadanya serta mengelakkan seluruh perbuatan maksiat . Sebab , boleh saja ia dicuba dengan bergelumang dalam maksiat , namun tidak mendapat taufik untuk bertaubat . Oleh kerana itu , ia harus selalu menjauhi seluruh perkara yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla dan memohon keselamatan dari - Nya , tidak menuruti bujukan syaitan , sehingga berani berbuat maksiat dengan memasukkan niat di hati untuk bertaubat sebelumnya .

Semaklah firman - firman Allah Azza wa Jalla berikut yang mengandungi perintah untuk selalu takut kepada - Nya , ancaman bagi siapa saja yang nekad berbuat maksiat , dan larangan mengikuti bisikan hawa nafsu dan rayuan syaitan . Allah Azza wa Jalla berfirman :

وإياي فارهبون

dan hanya kepada - Ku - lah kamu harus takut ( tunduk ) [ al - Baqarah / 2:40 ]

Dalam ayat lain , Allah Azza wa Jalla berfirman :

ويحذركم الله نفسه

Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri ( siksa ) - Nya [ Ali ' Imrân / 3:28 ]

Dalam ayat yang lain , Allah Azza wa Jalla berfirman yang artinya :

يا أيها الناس إن وعد الله حق فلا تغرنكم الحياة الدنيا ولا يغرنكم بالله الغرور ) 5 ( إن الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا إنما يدعو حزبه ليكونوا من أصحاب السعير

Hai manusia , sesungguhnya janji Allah adalah benar , maka sekali - kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali - kali janganlah syaitan yang pandai menipu , memperdayakan kamu tentang Allâh . Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu , maka anggaplah ia musuh ( mu ) , karena sesungguhnya syaitan - syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala - nyala [ Fâthir/35 :5 - 6 ]

( Diadaptasi dari Majmû Fatâwa wa Maqâlât Mutanawwi'ah , Syaikh Bin Baz , 5/410-411 )

[ Disalin dari majalah As - Sunnah Edisi 01/Tahun XIV/1429H/2008M . Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta , Jl . Solo - Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp . 0271-761016 ]




Menuju Masyarakat Sadar Bersyari'at


oleh
Ustadz Zainal Abidin bin Syamsudin Lc


URGENSI PENEGAKAN SYARIAT
Tidak diragukan bahawa pengaburan dan pengebumian hukum Allâh Azza wa Jalla sehingga tidak diterapkan dalam kehidupan secara umum merupakan musibah besar yang menimbulkan pelbagai macam kerosakan , kezaliman , dan kehinaan di muka bumi . Sebaliknya penguatkuasaan undang-undang Allâh Azza wa Jalla sebagai bentuk pengabulan terhadap panggilan Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya menjadi sumber keadilan , ketenangan , kestabilan keselamatan dan tumbuhnya kemajuan dan kebangkitan umat . Allah Azza wa Jalla berfirman :

يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم

Hai orang - orang yang beriman , penuhilah seruan Allah Azza wa Jalla dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu . [ al - Anfâl / 8:24 ]

Ini merupakan gambaran hasil atau akibat dari ( pengabulan terhadap ) semua seruan Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya ; Ini juga bentuk penjelasan akan faedah dan hikmahnya , kerana hidupnya hati dan rohani itu hanya dengan penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata , terus menerus taat kepada - Nya dan mentaati Rasul - Nya . [ 1 ]

Ketahuilah , wahai saudara - saudaraku - semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa merahmati kita - penolakan syariat hanya murni berpunca dari mengikuti hawa nafsu yang mengakibatkan tumbuhnya kesesatan di dunia dan memberi kesan pada azab di akhirat . Allah Azza wa Jalla berfirman :

فإن لم يستجيبوا لك فاعلم أنما يتبعون أهواءهم ومن أضل ممن اتبع هواه بغير هدى من الله إن الله لا يهدي القوم الظالمين

Maka jika mereka tidak Menjawab ( tantanganmu ) ketahuilah bahawa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka ( belaka ) . dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah Azza wa Jalla sedikitpun . sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang zalim . [ al-Qashash/28 : 50 ]

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata , " Apabila manusia tidak mau menerapkan aturan Kitabullah dan Sunnah Rasul dan tidak mau menjadikannya sebagai rujukan hukum , ( atau ) bahkan menyakini bahawa al - Qur'an dan as - Sunnah saja tidak cukup , akhirnya dia menggantikannya dengan ra'yu ( pendapatnya ) , qiyâs , istihsan , dan gagasan tokoh , maka ( perbuatan seperti ini ) pasti akan menimbulkan kerosakan dalam fitrah mereka , keruh dalam pemahaman mereka , keganjilan dalam pola pikir mereka . [ 2 ]

Menegakkan hukum Allah Azza wa Jalla merupakan cabang tauhid paling mulia dan konsekwensi tauhid Rububiyah Allah . Sehingga penerapan hukum Allah Azza wa Jalla menjadi bukti bahawa kuasa dan tatacara Allâh Azza wa Jalla berjalan secara normal dan mutlak , maka perkara yang halal apa yang dihalalkan Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya dan perkara yang haram apa yang diharamkan Allah , dan agama adalah yang disyareatkan Allâh Azza wa Jalla dan Rasul - Nya dan tidak ada seorang pun yang boleh keluar darinya bahkan wajib mengikutinya secara mutlak . Allah Azza wa Jalla berfirman :

اتبعوا ما أنزل إليكم من ربكم ولا تتبعوا من دونه أولياء قليلا ما تذكرون

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin - pemimpin selain - Nya . Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran ( daripadanya ) . [ al - A'râf / 7 : 3 ]

Sebaliknya robohnya hukum Allah Azza wa Jalla dan matinya syariat sebagai bentuk perampasan Rububiyah Allah Azza wa Jalla dan gangguan terhadap hak Rab alam semesta . Ini semua menjadi sumber malapetaka , kezaliman dan ini menumbuhkembangkan sikap mengekor kepada ahli kitab , sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

اتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله والمسيح ابن مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما يشركون

Mereka menjadikan orang - orang alimnya dan rahib - rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah Azza wa Jalla dan ( juga mereka mempertuhankan ) al - Masih putera Maryam , padahal mereka hanya disuruh menyembah Rabb yang Esa , tidak ada Ilah ( yang berhak diibadahi ) selain Dia . Maha suci Allah Azza wa Jalla dari apa yang mereka persekutukan . [ at - Taubah / 9:31 ]

Adi bin Hatim Radhiyallahu anhu - salah shahabat Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam - menyangka bahawa mempertuhankan atau penyembahan terhadap orang - orang alim dan rahib - rahib mereka itu hanya menjadi kenyataan dengan sebab penyerahan nadzar , sembelihan , sujud , rukuk dan seumpamanya . Sehingga beliau z berkata kepada Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam , " Kami dahulu tidak menyembah mereka . " Nabi Shallallahu ' alaihi wa sallam bertanya , " Bukankah mereka mengharamkan yang dihalalkan Allah , lalu kalian juga mengharamkannya dan mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah , lalu kalian juga mengharamkanya ? " Beliau Radhiyallahu anhu berkata , " Ya . " lalu Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda , " Itulah bentuk ibadah mereka kepada para mereka ( para rahib ) . [ 3 ]

Ibnu Qayyim al - Jauziyah rahimahullah berkata , " Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menetapkan bumi dengan datangnya utusan dan agama lalu memerintahkan ( para makhluknya agar ) bertauhid dan melarang membuat kerosakan di muka bumi dengan kesyirikan dan penentangan terhadap Sunnah Rasul - Nya . Barangsiapa yang merenung keadaan semesta alam secara baik pasti ia akan mencari kesimpulan bahawa kedamaian di muka bumi disebabkan tegaknya tauhid , ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla dan mentaati Rasul ; Sementara kekacauan di muka bumi baik berupa fitnah , paceklik , penjajahan musuh dan berbagai macam bencana kerana menentang Rasul dan mengajak kepada ajaran selain ( ajaran ) Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya . " [ 4 ]

REALITA PENERAPAN SYARI'AT
Pencampakan , penodaan dan penghinaan syariat Islam berlaku di serata dunia Islam baik di barat maupun di timur bahkan agama Islam perlahan - lahan lepas seutas demi seutas dari diri umat Islam seperti lepasnya ranting kering atau rontoknya dedaunan dari pohon yang kering . Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam menggambarkan keadaan ini dalam sabdanya Shallallahu ' alaihi wa sallam :

لتنقضن عري الإسلام عروة عروة فكلما انتقضت عروة تشبث الناس بالتي تليها فأولهن نقضا الحكم و آخرهن الصلاة

Sesungguhnya tali Islam akan terlepas seutas demi seutas , ketika terlepas satu utuskan maka umat manusia berpegang tali berikutnya maka perkara yang pertama kali ( urusan agama ) yang terlepas adalah hukum dan yang paling akhir adalah solat . [ 5 ]

Fenomena ini mengakibatkan , umat manusia tenggelam dan bingung dalam kegelapan undang - undang positif buatan manusia , sehingga Peradilan objektif , keputusan dan hukuman adil hanya sebuah retorika . Yang terjadi , dalam penuntasan kes undang-undang yang adil dan beradab bagi para pencari kebenaran hanya sebuah khayalan . Para penguatkuasa undang-undang tidak segan - segan membuat rancangan jahat dalam sebuah kes asalkan ada pelicin . Mereka bersama - sama bermain cantik menjungkirbalikkan fakta kebenaran , sehingga hasil undang-undang dan keputusan kehakiman penuh dengan kejuruteraan . Ironis memang , kepandaian mengolah kata dan beradu hujah yang dianugerahkan Allâh Azza wa Jalla bukan hanya untuk merubah hakikat kebenaran namun digunakan untuk merubah hukum Allah Azza wa Jalla , sehingga mereka memakan harta manusia secara batil yang berkesudahan pada murka Allah Azza wa Jalla dan api neraka , Nabi Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda :

إنكم تختصمون إلي ولعل بعضكم ألحن بحجته من بعض فأقضي له بنحو مما أسمع منه فمن قضيت له بشيء من حق أخيه فلا يأخذ منه شيئا فإنما أقطع له قطعة من النار

Sesungguhnya kalian mengadukan ( masalah hukum ) kepadaku , boleh jadi di antara kalian ada yang lebih pintar bersilat lidah daripada yang lain , sehingga aku putuskan berdasarkan yang aku dengar maka siapa yang aku ambilkan untuknya dari hak saudaranya maka janganlah mengambilnya kerana sesungguhnya aku telah mengambil untuknya potongan ( harta ) api neraka . [ 6 ]

Demikianlah , keadaan kehidupan , para penguatkuasa undang-undang tidak berdaya di hadapan kuasa dan kekayaan , sehingga keputusan hukum dipermainkan dan diniagakan . Kehakiman hanya untuk orang yang berduit dan berkuasa . Pedang hukum sangat tajam untuk orang - orang lemah tapi tumpul untuk para penjenayah yang berharta dan bertahta , sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ' alaihi wa sallam :

أيها الناس ! إنما أهلك الذين قبلكم أنهم كانوا , إذا سرق فيهم الشريف تركوه , وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليه الحد ; وايم الله لو أن فاطمة ابنة محمد سرقت , لقطعت يدها

Wahai manusia , sesungguhnya umat sebelum kalian binasa , kerana bila terdapat pencuri dari kalangan terhormat , maka mereka membiarkan dan bila terdapat pencuri dari kalangan lemah , maka mereka menegakkan hukuman atasnya , demi Allâh Azza wa Jalla andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya . [ 7 ]

Di negeri kita tercinta , fenomena ini marak terjadi , bila yang melakukan kejahatan rakyat kecil , maka pedang hukum benar - benar tajam . Namun bila yang melakukan para konglomerat , pejabat terhormat atau kalangan berduit walaupun mereka menguras harta Negara atau kejahatan mereka menggoncang dunia maka mereka dihukum sangat ringan , bahkan boleh lolos tanpa ada jerat hukum .

SYUBHAT PENOLAKAN SYARI'AT
Para musuh Allah Azza wa Jalla telah menempuh pelbagai macam usaha dan mengerahkan segala kekuatan dan pemikiran untuk menanam hukum Allâh Azza wa Jalla di setiap negeri kaum Muslimin . Mereka merangka pendapat sesat dan menebar issu condong tentang hukum Islam terutama hukum qishâs , cambuk , potong tangan , dan rejam yang mereka pandang biadab dan tidak berperikemanusiaan . Mereka menuduh poligami sebagai bentuk penderaan terhadap harga diri wanita , pelanggaran terhadap hak asasi wanita , tidak mengakui kesaksamaan gender dan penghinaan terhadap keperibadian wanita . Pembagian warisan dalam Islam pun tidak lepas dari penilaian buruk mereka . Mereka menilainya kurang menghormati kesaksamaan gender , bentuk kezaliman atas nama agama dan pengabaian hak - hak wanita . Semua pendapat - pendapat ini , mereka sebarkan dalam rangka memadamkan seluruh cahaya Allâh Azza wa Jalla . Namun usaha mereka tidak akan pernah berjaya . Allah Azza wa Jalla berfirman :

يريدون أن يطفئوا نور الله بأفواههم ويأبى الله إلا أن يتم نوره ولو كره الكافرون

Mereka berkehendak memadamkan cahaya ( agama ) Allah Azza wa Jalla dengan mulut ( ucapan - ucapan ) mereka , dan Allah Azza wa Jalla tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya , walaupun orang - orang yang kafir tidak menyukai . [ at - Taubah / 9:32 ]

Mereka menuduh bahawa syari'at Islam hanya untuk memenuhi keperluan rohani bukan untuk mengatur muamalat , kehakiman , politik dan jenayah . Mereka merekayasa hukum untuk mengatur kehidupan di dunia dengan Undang - Undang buatan mereka . Padahal al - Qur'an memuat kaidah dan hukum yang berkaitan masalah pemerintahan dan perdagangan , peperangan , harta rampasan perang dan tawanan perang bahkan banyak nash - nash yang jelas yang membincangkan tentang hukum warisan , qisas , potong tangan , rejam dan sebatan serta undang-undang lain yang berkaitan dengan kemaslahatan manusia .

Barangsiapa menyangka bahawa syari'at Islam hanya menguruskan ibadah mahdhah ( murni ) , perkahwinan , perceraian , pemberangkatan jamaah haji dan pengurusan jenazah saja maka ia telah mengada - ada dan berbuat kebohongan besar atas nama Allah Azza wa Jalla . Kerana orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah Azza wa Jalla dalam seluruh masalah kehidupan , sesungguhnya mereka dalam bahaya yang sangat besar . Kerana keimanan seseorang tidak dianggap benar sebelum ia mengingkari thaghut sedang orang yang berhukum kepada selain hukum Allah Azza wa Jalla bererti telah berhukum kepada thaghut . Allah Azza wa Jalla berfirman :

ألم تر إلى الذين يزعمون أنهم آمنوا بما أنزل إليك وما أنزل من قبلك يريدون أن يتحاكموا إلى الطاغوت وقد أمروا أن يكفروا به ويريد الشيطان أن يضلهم ضلالا بعيدا

Apakah kamu tidak memperhatikan orang - orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut , Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu . dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka ( dengan ) penyesatan yang sejauh - jauhnya . [ an - Nisa ' / 4:60 ]

Syaikh bin Baz rahimahullah berkata , " Tidak ada iman bagi orang yang menyakini bahawa hukum buatan manusia dan gagasan makhluk lebih baik daripada hukum Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya ; atau menyamainya , atau menyerupainya , atau membolehkan hukum Allah Azza wa Jalla digantikan dengan undang-undang positif atau undang - undang buatan manusia , meskipun ia menyakini bahawa hukum Allâh Azza wa Jalla lebih baik , lebih sempurna dan lebih adil . [ 8 ]

RESIKO HUKUM BUATAN MANUSIA
Tidak diragukan lagi kekufuran orang yang menganggap bahawa undang-undang atau undang - undang buatan manusia itu lebih sesuai atau lebih bijak untuk kehidupan manusia daripada hukum Allah Azza wa Jalla . Bahkan di antara mereka ada yang marah bila diberitahu kepadanya tetang hukum Allah k pada suatu masalah tertentu . Sikap ini boleh didapati pada beberapa orang yang buta hatinya dan ditulikan pendengarannya dari kebenaran .
Allah Azza wa Jalla menafikan keimanan dari seseorang sampai dia menerima secara keseluruhan syariat yang diajarkan oleh Rasûlullâh sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدوا في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما

Maka demi Tuhanmu , mereka ( pada hakikatnya ) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan , kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan sepenuhnya . [ an - Nisâ ' / 4:65 ]

Syaikhul Islam rahimaahullah berkata , " Sudah dimaklumi bersama berdasarkan kesepakatan umat Islam bahawa wajib menjadikan Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam sebagai rujukan hukum dalam setiap persengketaan , baik dalam urusan agama maupun dunia , baik dalam masalah pokok agama atau cabangnya . Wajib bagi mereka ketika beliau Shallallahu ' alaihi wa sallam memutuskan suatu hukum untuk tidak punya perasaan mengganjal dan mereka harus menerima dengan sepenuh hati . " [ 9 ]

Seorang Muslim yang mengikuti dan mentaati undang - undang atau undang-undang buatan manusia yang bertentangan dengan syari'at Allah , memandangnya lebih baik atau menghalalkannya , bererti telah terjatuh ke dalam kesyirikan sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

وإن أطعتموهم إنكم لمشركون

Dan jika kamu menuruti mereka , Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang - orang yang musyrik . [ al - An'am / 6:121 ]

Wahai umat berakal , wahai kaum cendikiawan , bagaimana kalian boleh diatur dengan undang - undang buatan manusia , sementara yang membuatnya setara dengan kalian atau lebih rendah berbanding kalian atau sangat mungkin mereka salah . Bahkan kemungkinan salah lebih besar atau tidak pernah benar sama sekali kecuali bila mereka mau mengambil dari al - Qur'an dan as - Sunnah , baik secara langsung atau melalui ijtihad . Mereka memutuskan hukum untuk mengadili kalian , baik berkaitan dengan darah , harta , kehormatan , keluarga dan seluruh hak - hak kalian dengan undang-undang buatan mereka . Apakah kalian rela mereka mengadilimu dengan undang-undang buatan mereka sementara mereka menolak hukum Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya yang tidak pernah mengandung kesalahan dan tidak pernah tertimpa kebatilan . [ 10 ]

Berhukum dengan undang - undang buatan manusia adalah bentuk pelanggaran dan kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya . Allah Azza wa Jalla berfirman :

ومن يعص الله ورسوله ويتعد حدوده يدخله نارا خالدا فيها وله عذاب مهين

Dan barangsiapa mendurhakai Allah Azza wa Jalla dan Rasul - Nya dan melanggar ketentuan - ketentuan - Nya , niscaya Allah Azza wa Jalla memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya ; dan baginya siksa yang menghinakan . [ an - Nisa ' / 4:14 ]

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata , " Sesiapa menyakini bahawa selain petunjuk Nabi lebih sempurna atau undang-undang selainnya lebih baik seperti kalangan yang lebih mengunggulkan hukum thaghut diatas hukum Allâhk maka dia adalah kafir . [ 11 ]

Bahkan mengutamakan hukum thaghut merupakan bentuk penderaan terhadap syari'at dan boleh menimbulkan kekufuran sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

إنما النسيء زيادة في الكفر يضل به الذين كفروا يحلونه عاما ويحرمونه عاما ليواطئوا عدة ما حرم الله فيحلوا ما حرم الله زين لهم سوء أعمالهم والله لا يهدي القوم الكافرين

Sesungguhnya mengundur - undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran . disesatkan orang - orang yang kafir dengan sebab mengundur - undurkan itu , mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain , agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah Azza wa Jalla haramkan , mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah . ( Syaitan ) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu , dan Allâh Azza wa Jalla tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang kafir . [ at - Taubah / 9:37 ]
.
Sesungguhnya undang - undang buatan manusia bentuk agama baru yang dipaksakan sebagai ganti syari'at Islam yang indah . Mereka mengadakan seminar dan muktamar , menulis karya ilmiyah , membuat bengkel atau latihan , dan mendirikan lembaga dalam rangka aktualisasi dan sosialisasi untuk menanamkan kecintaan dan kesetiaan kepada undang - undang tersebut ; Bahkan mereka mengagungkan dan mensucikan undang - undang yang banyak mengandung kelemahan dan kerancauan kerana dibuat secara sabyektif oleh manusia yang banyak kelemahan , kecurangan dan keterbatasan . Seharusnya syari'at Allâh Azza wa Jalla menjadi undang-undang dan undang - undang tunggal yang mengawal kehidupan manusia .

BENCANA MENOLAK SYARIAT
Cukup banyak bencana dan musibah yang menimpa bangsa Indonesia dari mula Tsunami di Aceh yeng menelan korban ratusan ribu nyawa , banjir yang silih berganti , keganasan bom , dan gempa bumi yang menggegarkan hampir di seluruh bumi pertiwi yang mengakibatkan nyawa melayang dan kekayaan bernilai trilyunan rupiah ludes . Seharusnya semua itu menjadi bahan perenungan yang boleh membangkitkan kesedaran untuk bersyariat dan semakin mendekatkan diri kepada Allâh . Kerana manusia yang cerdik adalah manusia yang boleh mengambil pelajaran dari musibah orang lain , sementara manusia pandir adalah orang yang baru boleh mengambil pelajaran setelah dirinya terkena musibah .

Tidaklah bencana dan azab menimpa suatu umat atau negeri kecuali akibat dari kebodohan dan kezaliman yang mereka lakukan , sedangkan tidak ada kezaliman yang paling besar kecuali pelanggaran dan penodaan terhadap syari'at Islam . Allah Azza wa Jalla berfirman :

ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الظالمون

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah , Maka mereka itu adalah orang - orang yang zalim . [ al - Maidah / 5:45 ]

Sementara kedzliman dalam bentuk apapun termasuk kerana penodaan dan penolakan terhadap hukum Allah Azza wa Jalla pasti mendatangkan bencana dan azab sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

وكذلك أخذ ربك إذا أخذ القرى وهي ظالمة إن أخذه أليم شديد

Dan Begitulah azab Tuhanmu , apabila Dia mengazab penduduk negeri - negeri yang berbuat zalim . Sesungguhnya azab - Nya itu adalah sangat pedih lagi keras . [ Hud/11 : 102 ] .

Bencana alam boleh menimpa siapa saja kerana perbuatan zalim baik berupa kesyirikan , kekufuran , kebid'ahan , kefasikan dan kemaksiatan yang ditebarkan di muka bumi sehingga Allâh Azza wa Jalla memberikan peringatan dalam firman - Nya :

أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون ) 97 ( أوأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون ) 98 ( أفأمنوا مكر الله فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون ) 99 ( أولم يهد للذين يرثون الأرض من بعد أهلها أن لو نشاء أصبناهم بذنوبهم ونطبع على قلوبهم فهم لا يسمعون

Maka apakah penduduk negeri - negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur ? Atau apakah penduduk negeri - negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain ? Maka Adakah mereka merasa aman dari azab Allah Azza wa Jalla ( yang tidak terduga - duga ) ? Tiada yang merasa aman dari adzab Allah Azza wa Jalla kecuali orang - orang yang rugi . Dan apakah belum jelas bagi orang - orang yang mempusakai suatu negeri sesudah ( lenyap ) penduduknya , bahawa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka kerana dosa - dosanya ; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar ( pelajaran lagi ) ? [ al'Arâf / 7:97-100 ]

Makanya , semua umat harus ikut memberantas kebodohan , kezaliman , kemungkaran , kemaksiatan , penodaan terhadap syari'at , dan gangguan terhadap hukum Allah . Jika tidak , maka Allah Azza wa Jalla akan menghancurkan orang - orang soleh bersama dengan orang - orang yang jahat dan zalim sebagaimana firman Allâh , yang artinya , " Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak hanya menimpa orang - orang yang zalim saja di antara kamu . dan ketahuilah bahawa Allah Azza wa Jalla Amat keras siksaan - Nya . [ al - Anfâl / 8:25 ]

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma berkata , " Pernah Rasulullah menghadap ke arah kami dan bersabda , ' Akan terjadi lima bencana yang akan menimpa kalian dan Aku berlindung kepada Allah Azza wa Jalla semoga kalian tidak mendapatinya ; tidaklah kekejian ( zina ) menyebar di suatu negeri melainkan Allah Azza wa Jalla akan menimpakan penyakit wabak dan thaun yang belum pernah terjadi pada umat sebelumnya ; Tidaklah mereka menahan ( tidak mengeluarkan ) zakat malnya melainkan Allâh Azza wa Jalla akan menahan turunnya hujan dari langit , kalau bukan kerana haiwan ternakan maka tidak akan diturunkan hujan kepada mereka ; Tidaklah mereka gemar mengurangkan sukatan dan timbangan melainkan mereka akan ditimpa musibah paceklik , kesulitan ekonomi dan jahatnya para penguasa ; Tidaklah mereka melanggar janji Allah Azza wa Jalla dan janji Rasul - Nya melainkan Allah Azza wa Jalla akan menguasakan atas mereka para penjajah dan merampas sebahagian dari kekayaan mereka dan para pemimpin mereka tidak berhukum dengan Kitabullah dan tidak memilih undang-undang terbaik dari - Nya melainkan umatnya dirundung konflik terus menerus . [ 12 ]

Allah Azza wa Jalla menjelaskan bahawa berhukum dengan hukum jahiliyah dan berpaling dari hukum Allah Azza wa Jalla merupakan penyebab timbulnya bencana dan azab Allah Azza wa Jalla yang tidak boleh dibendung . Allah Azza wa Jalla berfirman , yang artinya , " Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah , dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka . Dan berhati - hatilah kamu terhadap mereka , supaya mereka tidak boleh memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allâh Azza wa Jalla kepadamu . Jika mereka berpaling ( dari hukum yang telah diturunkan Allah ) , maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa - dosa mereka . dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang - orang yang fasik . Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki , dan ( hukum ) siapakah yang lebih baik daripada ( hukum ) Allah Azza wa Jalla bagi orang - orang yang yakin ? [ al - Maidah / 5:49-50 ]

Sikap zalim dan melampaui batas tersebut tumbuh akibat bangga dengan kekayaan , sombong dengan status dunia , silau dengan materi dan bodoh terhadap syari'at Islam . Mereka melupakan hukum Allah Azza wa Jalla dan melanggar norma agama . Allah Azza wa Jalla berfirman , yang artinya , " Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka , Kamipun membukakan semua pintu - pintu kesenangan untuk mereka ; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka , Kami siksa mereka dengan sekonyong - konyong , maka ketika itu mereka terdiam berputus asa . maka orang - orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar - akarnya . segala puji bagi Allah , bb semesta alam . [ al - An'am / 6:44-45 ] .

Dengan demikian , tidak ada penyelesaian dan jalan keluar yang paling tempat kecuali menegakkan syari'at , melaksanakan hukum Allah Azza wa Jalla di tengah kehidupan , menghidupkan sunnah Nabi dan bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

وما كان الله ليعذبهم وأنت فيهم وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون

Dan Allâh Azza wa Jalla sekali - kali tidak akan mengazab mereka , sedang kamu berada di antara mereka . dan tidaklah ( pula ) Allah Azza wa Jalla akan mengazab mereka , sedang mereka meminta ampun . [ al - Anfal / 8 : 33 ]

Oleh kerana itu , renungkanlah huraian Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam mengkaitkan antara gempa bumi dengan dosa manusia , " Pada saat angin bertiup kencang dan masuk ke dalam rongga bumi maka akan menimbulkan gas panas lalu melahirkan tekanan angin namun kerana angin tersebut tidak dihalang maka terkadang Allâh Azza wa Jalla mengizinkan bernafas maka terjadilah gempa besar . Yang demikian itu agar tumbuh dalam diri para hamba Allah Azza wa Jalla rasa takut , inabah ( taubat ) , melepaskan dirinya dari maksiat , berserah diri kepada - Nya dan menyesali segala dosa - dosanya . Oleh kerana itu sebahagian Ulama salaf berkata , " Pada saat terjadi gempa bumi bermakna Rabbmu telah menegur kalian . Ketika terjadi gempa bumi maka Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkhutbah dan menasihati kaum Muslimin dengan perkataan beliau Radhiyallahu anhu , " Jika berlaku gempa bumi lagi maka aku tidak mau tinggal bersama kalian di tempat ini ( Madinah ) . [ 13 ]

[ Disalin dari majalah As - Sunnah Edisi 03-04/Tahun XVI/1433H/2012 . Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta , Jl . Solo - Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp . 0271-761016 ]
_______
footnote
[ 1 ] . Lihat Tafsir as - Sa'di , hlm . 318 .
[ 2 ] . al - Fawaid , Ibnu Qayyim , 75 .
[ 3 ] . Sahih diriwayatkan Imam at - Tirmidzi dalam Sunannya ( 3095 ) dan dihasankan Syaikh al - Bani dalam Ghayatul Maram ( 6 ) .
[ 4 ] . Tafsir Al Qayyim , Ibnu Qayyim halm . 255 .
[ 5 ] . Sahih diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya ( 5 / 251 ) , Imam Hibban dalam Shahihnya ( 8 / 253 ) dan Imam al - Hakim dalam Mustadraknya ( 7022 ) dan dishahihkan Syaikh al - Albani dalam Shahihul Jami ' ( 5076 ) .
[ 6 ] . Sahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya ( 2680 ) , Imam Muslim dalam Shahihnya ( 1713 ) , Imam Abu Daud dalam Sunannya ( 3583 ) , Imam at - Tirmidzi dalam Sunannya ( 1339 ) dan Imam Ahmad dalam Musnadnya ( 26497 ) .
[ 7 ] . Sahih diriwayatkan Imam al - Bukhari dalam Shahihnya ( 3475 ) , Imam Muslim dalam Shahihnya ( 1688 ) , Imam Abu Daud dalam Sunannya ( 4373 ) , Imam at - Tirmidzi dalam Sunannya ( 1430 ) , dan Imam Nasa'i dalam Sunannya ( 4917 )
[ 8 ] . Lihat Afa Hukmal Jahiliyah Yabghuun , Syaikh Bin Baz , hlm . 13 .
[ 9 ] . Lihat Majmu 'Fatawa Ibnu Taimiyah , 7/37-38 .
[ 10 ] . Lihat Fatâwâ wa Rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim alu Syaikh , 12 / 290 .
[ 11 ] . Lihat Syarah Nawaqidul Islam , Syaikh Shalih Fauzan , hlm . 96 .
[ 12 ] . Sahih riwayat Imam Ibnu Majah dalam Sunannya ( 4019 ) dan dishahihkan Syaikh al - Bani
[ 13 ] . Lihat Miftah Darus Saadah , 1 / 265 .
 

http://almanhaj.or.id/

No comments:

Post a Comment