Friday, March 9, 2012

Stevie Wonder Sempurnakan Java Jazz Festival 2012

Stevie Wonder Sempurnakan Java Jazz Festival 2012

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di hari terakhir gelaran Java Jazz Festival 2012, Java Festival Production dengan bangga mempersembahkan spesial show yang menghadirkan musisi jazz kawakan, Stevie Wonder. Meski tiket dibandrol cukup mahal, Rp. 2 Juta, 15.000 (lima belas ribu) pasang mata diperkirakan hadir dalam konser tersebut, Ahad (04/03) malam.

Stevie Wonder baru naik panggung sekitar pukul 21:37 WIB, telat satu jam dari jadwal yang ditentukan.

Muncul dari sisi kiri panggung, Stevie berjalan secara perlahan sambil membawa keytar putih. "Indonesia Hello" teriak Stevie. Tak pelak teriakan dan gemuruh tepuk tangan ribuan penonton menyeruak ke seisi Hall D2 JIExpo Kemayoran

Meski memiliki keterbatasan penglihatan, Stevie menunjukkan bahwa orang yang memiliki kekurangan seperti dirinya juga dapat mandiri dan berkarya. 'How Sweet It Is' menjadi pembukaan manis konser Stevie. Selanjutnya Stevie menyanyikan 'The Way You Make Me Feel' dimana seluruh penonton tanpa dikomando ikut bernyanyi bersama Stevie.

Sorotan cahaya lampu yang didominasi warna merah semakin memperlihatkan semangat Stevie ketika memainkan keyboard dan harmonika. Stevie yang ditemani sejumlah pemain band dan backing vocal juga dengan lincahnya menari dan bernyanyi.

'Overjoyed', 'I Just Call to Say I Love You', 'I'm Every Woman', 'Don't You Worry About Thing' berturut-turut dibawakan Stevie.

Selain punya suara bagus dan keahliannya bermain keytar, Stevie juga pandai membuat lelucon. Kawan-kawannya diatas panggung pun kerap ‘keki’ dengan ulah Stevie yang suka memberhentikan musik tiba-tiba.

'Signed Sealed', 'I Wish', 'You Are The Sunshine of My Life', 'My Chery Almond', dan 'Supertitions' juga menjadi beberapa hits yang dibawakan Stevie.

Hampir dua jam Stevie menghibur. Stevie pun menutup penampilannya dengan lagu 'As', Didampingi backing vokal, Stevie menundukan badan dan berterimakasih kepada penonton. Setelahnya Stevie berlompat-lompat layaknya anak kecil yang girang mendapat hadiah.

Ya, sambutam meriah para penonton menjadi hadiah berharga untuk Stevie. "I Love Indonesia," teriak Stevie. Malam ini juga sangat berharga dan tidak terlupakan bagi siapapun yang berada diruangan bersama Stevie malam tadi.

JJF 2012: Mayer Hawthorne Ajak Penonton Berpesta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayer Hawthorne & The Country tampil maksimal pada perhelatan Java Jazz Festival 2012, Ahad (04/03). Berbusana rapi dengan kemeja umgu muda, Mayer menyajikan show yang meriah sekaligus akrab. "Let"s take the picture of us!," teriaknya sambil mengajak seluruh personel bandnya bergaya.

Ajakan Mayer ternyata bukan sekedar basa-basi. Kepada panitia dia meminta untuk menerangkan lampu yang sengaja dibuat redup. Penonton tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama sekitar 5 menit Mayer & The Country berpose suka-suka demi para penonton. Setelah penonton puas, gantian para personel band mengabadikan ekspresi penonton dari atas panggung.

Selesai sesi berfoto, Mayer mengganjar penonton dengan lagu "I Wish It Would Rain". Untuk kesekian kalinya penonton berjoget riang sepanjang lagu dimainkan. Vokalis kulit putih ini berhasil menyulap hall layaknya arena pesta.

Sebelum melanjutkan show, Mayer meminta para penonton menanggalkan perangkat gadget mereka. Hal ini dilakukan agar penonton fokus menyaksikan penampilan mereka malam ini. Penonton pun menyambut permintaan ini dengan antusias. Meyer kemudian menyanyikan "Green Eyed Loved" untuk penonton yang kooperatif.

"Penampilan Mayer betul-betul atraktif, ekslusif, dan interaktif," kata salah seorang penonton, Astrid.


Penonton JJF Larut dalam Kenangan Bubi Chen

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Meski cuaca di JIExpo Kemayoran Jakarta tidak menentu, namun para penikmat musik jazz tetap antusias di ajang Java Jazz Festival 2012, Minggu (04/03). Termasuk ditempat dimana pertunjukan yang didedikasikan untuk Bubi Chen "In Memoriam of Bubi Chen" berlangsung, di Semeru Garuda Indonesia Hall.

Penggemar Bubi Chen dari Indonesia dan juga mancanegara setia antri meski pintu masuk belum dibuka.

Bubi Chen yang telah merilis banyak album, beberapa diantaranya adalah 'Bubi Chen And His Fabulous 5' , 'Mr.Jazz', 'Pop Jazz', 'Kedamaian (1989)', 'Bubi Chen and his friends (1990)', dan 'Jazz The Two Of Us (1996)' merupakan seorang pianis sekaligus musisi kebanggaan Indonesia. Nama Bubi Chen tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga dikenal di hampir penjuru dunia. Itulah sebabnya pada 2004, Bubi Chen menerima penghargaan Satya Lencana atas pengabdiannya kepada seni dari mantan presiden Megawati.

Sebelum pertunjukan dimulai penonton disuguhkan dengan beberapa foto yang ditampilkan pada dua layar besar yang terletak di kanan dan kiri panggung. Foto-foto tersebut menampilkan album-album yang dibuat Bubi, juga menampilkan saat Bubi dengan lihainya memainkan piano mengiringi penyanyi jazz muda Indonesia, Andien atau ketika Bubi tampil dalam Java Jazz 2011 ditempat yang sama tribute untuk dirinya digelar.

Salah satu penggagas JJF, Peter F. Gontha saat membuka acaramenuturkan bahwa JJF mencoba untuk memperingati kepergian Bubi Chen.

"Tahun lalu saya berdiri disatu panggung memperingati Elfa Sesioria, lalu Utha Likumahuwa, industri kreatif Indonesia merupakan suatu industri yang cukup besar, pada sore ini kita ingin memperingati salah satu orang di industri kreatif," tuturnya.

Penampilan pertama dibuka dengan Sierra Soetedjo dengan diiringi permain piano dari Idang Rasjidi, drumer Sandy Winarta, dan pemain bass Dony Sunjoyo.

Idang Rasjidi menuturkan Bubi Chen merupakan seorang teman, sahabat, guru dan mentor yang luar biasa hebat. Ia juga menceritakan ketika empat atau lima hari sebelum wafat Bubi sempat menghubunginya.

"Dang iki (ini) Java Jazz dikit lagi main, Dang kalau aku nggak sempet main salamkan itu untuk semuanya yaa," ujar Idang menirukan perkataan Bubi Chen.

Dalam 'In Memoriam of Bubi Chen', Indra Lesmana juga hadir dan berduet dengan Bob Tutupoli. Indra Lesmana menuturkan ia mengenal Bubi karena beliau merupakan teman ayahnya, Jack Lesmana.

"Kalau ke Jakarta Om Bubi tinggal dirumah saya, saya tidur sekamar. Bubi tak pernah tidur, ia selalu menggunakan headphone lalu memutar piringan hitam dan juga merekam album-album rekaman yang dia belum punya," kenang Indra Lesmana.

Teman lama Bubi, pemain bass Jefri Tahalele, drumer Indonesian all star Beny Mustafa juga tampil mempertunjukan kehebatan mereka untuk menghormati Bubi Chen. Pemain gitar asal Pulau Dewata Dewa Budjana pun turut hadir. Budjana yang pernah berkolaborasi dengan Bubi Chen membawakan sebuah lagu atau permainan instrumental yang kini ia beri judul 'Bubi'.

Dalam kesempatan ini Peter F Gontha juga memberikan penghargaan "Java Jazz Lifetime Achievement Award" pada Bubi Chen yang diterima salah satu anggota keluarga Bubi Chen.

No comments:

Post a Comment